Sunday, December 30, 2012

PKBGT; Dorong Kaum Bapa Rajin Beribadat

* Komunitas Persatuan Kaum Bapa Gereja Toraja (PKBGT) 
Dorong Kaum Bapa Rajin Beribadat

Kaum laki-laki sering tidak rajin melakukan ibadah. Untuk itulah, Persatuan Kaum Bapa Gereja Toraja (PKBGT) ini hadir. Komunitas ini hadir untuk menjadi daya pikat tersendiri dalam beribadat, untuk datang ke gereja. Lalu seperti apa komunitas ini?

Laporan: Abd Rauf

Komunitas PKBGT Jemaat Imanuel Klasis Palopo ini lahir pada 28 Desember 2005 silam. Komunitas ini dilatar belakangi kurangnya kaum laki-laki ikut dalam setiap ibadat di gereja. Sehingga, sebagian dari kaum bapa berinisiatif untuk membentuk persatuan bapa. Itu dimaksudkan agar kaum laki-laki aktif ikut dalam setiap ibadat.

Hal itu dikatakan Ketua PKBGT Jemaat Imanuel Klasis Palopo, Pdt Alex Sambenga SH MH. Dikatakannya, PKBGT ini lahir ratusan tahun setelah Persatuan Kaum Wanita Gereja Toraja (PKWGT). Itu dikarenakan dulunya, kaum bapa dipercaya hanya sebagai jemaat utama. Sehingga tidak usah membentuk persatuan.

"Namun karena belakangan, kaum bapa malas ikut ibadat. Biasanya dengan banyak alasan, karena sibuk, capek dari pulang kerja, atau karena alasan lainnya. Sehingga, kaum bapa hanya menyuruh istri adan anaknya ke gereja. Mereka hanya tinggal tidur atau pergi ke tempat lain," katanya, Jumat 28 Desember 2012.

Alex menambahkan, dari kondisi seperti itulah, maka PKBGT ini dibentuk. Dimaksudkan agar mendorong kaum bapa ikut beribadat. "Sehingga, setelah terbentuknya komunitas ini, kaum bapa yang ikut beribadat, semakin banyak," katanya.

Dia menambahkan, pada mulanya kaum yang aktif pada paduan suara, kemudian mereka membentuk komunitas ini. "Hari ini kami memperingati HUT PKBGT yang ke-7. Semoga ini dapat bermanfaat," katanya. (*)

Aktif Paduan Suara

Persatuan Kaum Bapa Gereja Toraja (PKBGT) Jemaat Imanuel Klasis Palopo ini bukan hanya sekedar komunitas. Komunitas ini juga aktif ikut dalam paduan suara pada setiap kegiatan keagamaan. Seperti syukuran, Natal, dan berbagai acara kerohanian.

Ketua PKBGT Jemaat Imanuel Klasis Palopo, Pdt Alex Sambenga SH MH, mengatakan, komunitas ini sangat aktif dalam kegiatan keagamaan. Terkhusus paduan suara. "Kami selalu aktif paduan suara saat ada ibadatan," katanya.

Selain itu, kata dia, komunitas ini juga sering melakukan kegiatan sosial. Seperti berdah rumah, donor darah, dan Porseni. "Porseni ini dimaksudkan agar bisa menampung bakat para anggota nantinya dalam soal olahraga," ujar Alex.

Alex menambahkan, ke depannya, pihaknya berencana untuk terus meningkatkan kegiatan sosial ini. Sebab hal ini menjadi penting untuk berbuat demi umat. "Kami berharap, kehadiran komunitas ini juga, dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat umum," ujarnya. (*)
read more...

Sunday, December 23, 2012

RMB Modeling Community;Wadah Para Model Berkarakter dan Berbudaya

Para model Palopo yang tergabung dalam RMB Modeling Community
* RMB Modeling Community
Wadah Para Model Berkarakter dan Berbudaya

Terkadang ada banyak anak yang mempunyai bakat menjadi model, namun mereka tidak mempunyai wadah untuk mengekspresikan bakat-bakat tersebut. Sehingga, bakat itu membeku dan tak berguna lagi. Untuk itulah, RMB Modeling Community ini hadir untuk menampung dan membina generasi muda yang memiliki bakat dan minat di dunia modeling. Lalu seperti apa komunitas model yang satu ini?

Laporan: Abd Rauf

RMB Modeling Community ini didirikan pada 21 April 2011 lalu di Palopo. Dengan maksud, hadirnya komunitas ini untuk menampung dan menyalurkan bakat-bakat anak di dunia modeling.

Ketua Umum RMB Modeling Community, Sharma Hadeyang SE MSi, mengatakan, komunitas ini telah berkomitmen menjadi media dan wadah penyaluran bakat-bakat anak muda yang memiliki ketertarikan di dunia modeling. "Komunitas ini mempunyai visi menjadi media dan wadah para model berkarakter dan berbudaya," katanya, Jumat 21 Desember 2012 kemarin.

Sebagai bukti, sampai saat ini, komunitas model ini telah banyak melahirkan model yang berhasil merebut juara pada perlombaan model. Dan mereka terus aktif berlatih untuk membentuk karakter para anggota. Dengan satu tujuan, agar mereka mampu tampil layaknya model profesional.

Komunitas ini mempunyai dewan pembina semuanya orang-orang yang berpengaruh di kota ini. Seperti Wakil Wali Kota Palopo Ir H Rahmat Masri Bandaso MSi, dr Selis Friza SpKK, dan Hj Nurlinda Sabani SE MM.

Sementara yang menjadi dewan pengurus komunitas ini adalah Sharma Hadeyang yang menjadi ketua, Adda Syam sebagai Sekretarisnya, dan Apriliani Kusuma Jaya sebagai bendahara.

Sharma Hadeyang mengatakan, sampai saat ini telah, komunitas ini telah memiliki anggota sekitar 200 orang. Mereka berasal dari model cilik, remaja, dan dewasa. "Mereka ini telah dilatih untuk menjadi model yang berkarakter dan berbudaya," ujarnya. (*)

Enam Model Telah Dilahirkan

PALOPO--- Selama didirikannya, RMB Modeling Community telah banyak melahirkan model-model yang berkualitas. Binaan komunitas ini telah melahirkan enam model yang telah berhasil merebut juara pada beberapa lomba.

Seperti Duta Anti Narkoba Sulsel We Sugra Dewi, Duta Bunga Sulsel Apriliani Kusuma Jaya, Duta Pemilukada Damai Palopo kategori putra dan putri, Axel Reynaldo dan Mayangsari Kasim, dan Duta Pajak Palopo kategori putra dan putri, Afandi Sukri dan Hutami Sabrah.

Ketua Umum RMB Modeling Community, Sharma Hadeyang, mengatakan, pihaknya akan trus berusaha untuk mencetak model yang berkarakter nan berbudaya. "Mudah-mudahan, dari tahun ke tahun, kami tetap eksis dan menghasilkan model-model yang berkualitas yang mampu menembus taraf nasional," ungkapnya. (*)

read more...

Thursday, December 20, 2012

Disarankan RMU Dikelola Perusda

* Dari Kunjungan Kerja DPRD Palopo di Sidrap

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palopo bertandang ke Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Itu guna melakukan konsultasi mengenai pengelolaan mesin rice milling unit (RMU), bersama Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispernak) dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Palopo, Rabu 19 Desember 2012 kemarin.

Laporan: Abdul Rauf

Sidrap yang merupakan daerah penyandang pangan terbesar di Sulsel ini, menjadi pilihan untuk dilakukan konsultasi mengenai penggunaan mesin RMU. Sebab, menurut Kepala Dinas Pertanian Sidrap, Samuel K, dari data 2011, mesin penggiling yang ada di sana telah mencapai sebanyak 324 unit. Masing-masing 40 unit mesin skala besar, 209 unit skala menengah, dan 75 unit mesin RMU, atau yang termasuk dalam skala kecil.

Persoalan pengelolaan mesin RMU, Sidrap sudah tidak dipertanyakan lagi. Namun di sana tak satu pun unit penggiling padi itu milik pemerintah. Semuanya milik swasta. Bahkan, Samuel juga mengaku, kalau bantuan mesin RMU yang sama diberikan kepadanya, tahun 2008 silam, belum juga dioperasikan. "Masih banyak alat yang kurang, jadi masih membutuhkan suntikan dana APBD, sehingga kami belum operasikan itu," kata Samuel.

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kota Palopo, Alfri Jamil SE MSi, itu mengungkapkan kalau kunjungan itu bertujuan untuk berbagi ilmu dan pengalaman mengenai pengelolaah mesin RMU.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sidrap, Rauf Ambo Dalle mengatakan, sebaiknya mesin RMU itu dikelola Perusahaan Daerah (Perusda). Sehingga, akan dapat menyumbang banyak PAD jika dikelola Perusda. "Kemudian, produksinya itu dijadikan beras kepala, dan dijual ke luar daerah. Sehingga, PAD langsung masuk ke kas daerah," katanya, yang juga mengaku kalau dirinya berasal dari Bastem, saat menerima kedatangan rombongan DPRD Kota Palopo.

Anggota DPRD Sidrap lainnya, H Hamka SP, mengatakan kalau dikelola pihak ketiga, maka akan banyak masalah. Kalau memang mau, jangan ditarget terlalu tinggi. Sehingga mereka bisa bernafas lega. "Tapi saya kira, Perusda itu penting. Sebab jika dikelola dengan baik, maka dapat menyumbang PAD yang cukup besar," katanya, yang juga mengaku kalau dirinya beristri gadis Palopo.

Dikatakannya juga, kalau gabah yang digiling di Sidrap, ada juga berasal dari Luwu, seperti Padang Sappa dan Walmas. Selain itu, pengusaha di sana juga bahkan mengambil gabah sampai ke Masamba dan Kendari. "Biasanya, gabah dari sana kita ambil, tapi kalau sudah digiling, sekitar satu atau dua bulan kemudian, kami mengirim lagi beras yang telah digiling di sini. Sebab di sana memang berasnya cepat habis. Beras kami ini banyak beredar di Pasar Sentral Palopo, Belopa, dan Padang Sappa," ujar Hamka.

Dalam kesempatan itu, hadir Kadispernak Kota Palopo Drs Abdullah MP serta dua orang Kabidnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Palopo Hasanuddin, Ketua Komisi III, Alfri Jamil serta Anggota Komisi III, H Henry Ghalib, Dahri Suli, dan Rudy Sukarny. (*)

http://www.palopopos.co.id/?vi=detail&nid=58262
read more...

Thursday, December 13, 2012

Berharap Jadi Anak yang Berguna Bagi Sesama


* Melirik Kelahiran Anak Pada Tanggal Cantik, 12-12-12

Kelahiran seorang anak, bagi orangtua pasti merupakan hal yang sangat membahagiakan. Tapi kebahagian itu akan berbeda, dan jauh akan lebih menggembirakan jika anaknya lahir pada tanggal yang dianggap cantik dan unik ini. Tanggal 12 bulan 12 dan tahun 2012 (12-12-12).

Laporan: Abd Rauf

Fenomena ini, bagi sebagian orang, Rabu 12 Desember kemarin sangat dinantikan. Bahkan ada orang yang sengaja menunggu sampai Pukul 12.00 tanggal 12, bulan 12, dan tahun 2012 untuk melakukan ritual pernikahan dan acara lainnya. Bahkan, ada yang sengaja menunggu anaknya lahir pada tanggal unik kemarin.

Mereka sengaja memberi obat memperlambat lahir dan menunggu pukul 12.00 waktu setempat untuk dilakukan operasi sesar, dan jadilah anaknya lahir pada pukul 12.00 tanggal 12 bulan 12 dan tahun 2012 (12-12-12-12).

Nah salah satu bayi beruntung yang lahir di tanggal cantik itu di RS Ibu dan Anak St Madyang Kota Palopo, sekira pukul 9.00 Wita, yang sempat ditemui Palopo Pos, ayah dari sang bayi itu menyatakan perasaan bahagianya saat bayi yang berjenis kelamin laki-laki lahir pada tanggal cantik itu. "Ada perasaan bahagia bercampur haru yang saya rasakan. Apalagi bayi ini merupakan anak pertama kami," kata sang ayah, Muh Angga Wasita.

Bapak yang berumur 29 tahun ini berharap, agar anaknya yang pertama ini bisa menjadi anak yang berguna bagi sesama. "Saya hanya berharap, mau jadi apa saja bisa, yang penting dapat berguna bagi sesama, agama, bangsa, dan negara," ujarnya, yang merupakan warga Amassangan, Desa Pao, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara.

Bayi yang lahir hasil pernikahannya dengan Ani Akan Lotong itu diberinya nama Muhammad Hafidz Azzikra. Orangtua dari sang bayi mungil itu adalah keduanya guru di SMAN 1 Malangke Barat. Angga menceritakan, dirinya yang menikah pada 30 Juni 2011 lalu, baru dianugrahi anak sekarang.

"Kelahiran bayi itu sebenarnya bidan yang pernah memeriksanya telah memperkirakannya pada tanggal ini. Dan perkiraan bidan tersebut terbukti. Meski tadi (kemarin, red) kelahiran bayi saya lewat operasi sesar. Sebab dokter mengatakan tidak bisa melahirkan normal karena ibunya lagi menderita hipertensi, tekanan darah tinggi. Berat bayi saya 2,8 kilogram. Alhamdulillah sehat," katanya. (*)

Palopo Pos, Edisi 13 Desember 2012
read more...

Monday, November 26, 2012

Banyak Masyarakat Alami Masalah Tulang


*Dari Bhakti Sosial RS Bintang Laut Palopo

MASYARAKAT Kota Palopo ternyata sangat banyak yang mengalami masalah tulang. Pada umumnya, mereka mengalami tulang keropos. Wah!!

LIPUTAN: Abdul Rauf

HAL itu terlihat banyaknya masyarakat yang sangat antusias melakukan pemeriksaan tulang pada bhakti sosial pengobatan murah Rumah Sakit (RS) Bintang Laut Kota Palopo dalam rangka HUT ke-41 yang jatuh Kamis 29 November 2012 mendatang.
Pemeriksaan tulang dimulai pada Minggu 25 November 2012, mulai pukul 10.00 Wita hingga 16.00 Wita, di halaman RS Bintang Laut Palopo.
Kepala Rekam Medik RS Bintang Laut Palopo, dr Luisa, mengatakan pada umumnya, masyarakat lebih banyak memeriksakan tulang. "Banyak peminat pemeriksaan tulang. Umumnya mereka mengalami tulang keropos. Itu disebabkan pola konsumsi gizi yang tidak seimbang, dan pola hidup kurang bagus. Seperti kurang olahraga, merokok, dan sebagainya," katanya, Minggu 25 November.
Dalam bakti sosial pengobatan murah itu, masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti pengobatan murah tersebut. Terutama pemeriksaan tulang. Jumlahnya bahkan mencapai ribuan peserta pasien yang memadati pelataran rumah sakit tersebut.
Bakti sosial itu melayani paket pemeriksaan dokter umum dan ahli. Diantaranya, ahli penyakit dalam dr Risna Rajab SpPD, ahli anak dr Rasdianah SPA, ahli kulit dr Selis Friska SpKK, ahli bedah dr Mesak Sule SpB, dan melibatkan 7 dokter umum. Seperti dr Dany, dr Silvia, dr Sherly, dr Husna, dr Jeni, dan dr Liza.
dr Luisa menjelaskan, pengobatan murah itu meliputi pemeriksaan dan pengobatan, pembagian makanan sehat, dan pemeriksaan tulang dengan bone scan. "Pengobatan Rp10.000 per pasien, sudah dapat pemeriksaan dan pengobatan gratis oleh dokter ahli dan umum, juga mendapat makanan sehat, dan juga pemeriksaan tulang. Itu sebagai wujud kepedulian kami kepada masyarakat Palopo pada HUT ke-41 tahun RS Bintang Laut," kuncinya. (*)

Palopo Pos edisi 27 November 2012. http://palopopos.co.id/
read more...

Sunday, November 25, 2012

I La Galigo Organizer, Pelestari Adat dan Budaya Tana Luwu

* I La Galigo Organizer
Pelestari Adat dan Budaya Tana Luwu

I La Galigo Organizer adalah sebuah komunitas yang berkomitmen menjadi pelestari budaya dan adat yang ada di Tana Luwu ini. Sebab, di mata komunitas ini, budaya dan sangatlah rentang tergilas zaman. Jika tidak ada upaya dari sang pewaris atau genarasi pelanjut, maka dengan serta merta, budaya itu akan tenggalam tanpa jejak.

Komunitas yang didirikan pada tanggal 23 Januari 2010 di Kota Palopo itu, meski bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Tana Luwu. Namun tetap membuka diri dalam mengikuti perkembangan zaman, dan tanpa meninggalkan karakter dan budaya bangsa.

Manajer I La Galigo Organizer, Sharma Hadeyang SE MSi, mengatakan, komunitas ini merupakan wadah resmi yang telah berbadan hukum. Itu dibuktikan dengan adanya akte notaris, dan tanda daftar perusahaan bentuk usaha Lainnya, seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU).

"Komunitas ini bukan komunitas biasa, kami memang komitmen manjadikan perkumpulan ini bisa mengorbitkan bakat-bakat para anggotanya," ujarnya, saat ditemui, Jumat 23 November kemarin.

Tak tanggung-tanggung, komunitas ini mengangkat dewan pembina dari kalangan orang yang besar, seperti Anthon A Pangerang, Ir H Hasan Sayuti, Andi Abubakar Hamid, SE, dan Hj Indah Puteri Indriani, SIP, MSi.

"Komunitas ini mempunyai visi, menjadi wadah dan manajemen berbagai event seni dan budaya yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan  pengembangan budaya lokal terbaik 2020," ujar Sharma.

Komunitas yang beralamat di Jalan DR Ratulangi No 58 Kota Palopo tersebut mempunyai misi melaksanakan penelitian, kajian dan seminar pada berbagai bidang. Selain itu, sering juga menggelar berbagai event seni dan budaya, baik tradisional maupun kontemporer.  

"Kami juga bertujuan menggali dan mengembangkan bakat generasi muda, pada khususnya dalam bidang tari, teater, musik tradisional, modeling serta ilmu pengetahuan lainnya. Selain itu, kami ingin melestarikan dan mengembangkan tatanan, nilai, dan adat
budaya Luwu," katanya. (*)

Pembuat Film Dokumenter Pertama tentang Perjuangan Pahlawan

I La Galigo Organizer menjadi pembuat dan pementas pertama film dokumenter tentang perjuangan pahlawan dari Tana Luwu, seperti Perjuangan Opu Daeng Risadju. Pementasan film itu dilakukan pada malam peringatan hari pahlawan nasional baru-baru in.

Film dokumenter yang dibuka Wakil Wali Kota Palopo, Ir Rahmat Masri Bandaso tersebut, mendapat apresiasi besar dari pemerintah di Luwu Raya ini. Sebab mereka memiliki inisiatif besar untuk membuat film seperti itu.

"Saya sangat bangga, sebab masih ada yang memperhatikan budaya dan adat kita di Tana Luwu ini," kata RMB, sapaan Rahmat, saat memberikan sambutannya beberapa waktu lalu.

Bahkan, Wawali mengusulkan membuat film layar lebar. Sebab dinilainya, film tersebut sangat bagus. Karena dengan film seperti itu, generasi pelanjut bisa mengenal pejuangnya yang berasal dari Tana Luwu. Sehingga dengan demikian, nilai-nilai dan semangat perjuangannya dapat ditularkan kepada generasi muda di Luwu Raya. (*)
read more...

Tuesday, November 20, 2012

Pemenang Undian Umrah Dikerjain, Lalu Diberi Kejutan


* Yang Tersisa dari Palantikan Pengurus Ormas PDIB Kota Palopo

Dengan wajah yang tampak bingung, para pegawai di Sekretariat DPRD Kota Palopo masuk ruangan Sekretaris Dewan (Sekwan) satu per satu. Mereka bertanya-tanya saling berbisik, karena mendadak dikumpulkan Sekwan di ruangannya. Ada apa gerangan kami dikumpulkan mendadak begini?

LAPORAN: Abd Rauf

Sore, sekitar pukul 15.30, Senin 19 November baru-baru ini. Para pegawai di lingkup DPRD Kota Palopo dikumpul mendadak Sekwan. Seakan ada pelanggaran yang besar yang harus dibicarakan hari itu juga. Pemenang undian umrah pada pelantikan Pemuda Demokrat Indonesia Bersatu (PDIB) pada Kamis 15 November malam lalu, Dra Nurlela ikut berbisik. "Ada apa ya?". Kebetulan dirinya belum mengetahui kalau dia beruntung mendapat hadiah undian umrah Kamis malam lalu.

Dua anggota dewan, yang merupakan Ketua dan Sekretaris PDIB Kota Palopo, H Henry Ghalib SE, dan Dahri Suli SE masuk ke ruangan. Dengan wajah yang dibuat serius, mereka duduk di sofa. Sekwan, Abdul Rahim, kemudian membuka pembicaraan.

"Kalian ini dikumpulkan mendadak karena ada hal yang penting yang harus dibicarakan. Kalian banyak pelanggaran. Tidak disiplin dalam bekerja. Kalau memang tidak bisa bekerja, ya pasti kita keluarkan saja. Kebetulan ada teman wartawan dari Palopo Pos yang menyaksikan ini," kata Rahim dengan wajah yang dikemas serius.

Wajah para pegawai tampaknya semakin tegang, dan juga ada yang pucat. Dengan wajah bingung bertanya-tanya. Saling memadang penuh tanya. Kemudian Sekwan mempersilakan Dahri berbicara.

"Saya tidak tahu, mengapa sampai ada temuan dari inspektorat terkait banyaknya pelanggaran yang dilakukan pegawai di kantor ini. Kami sebagai anggota dewan yang fungsinya sebagai pengawasan merasa malu dengan temuan ini. Dan yang paling banyak pelanggarannya adalah ibu Dra Nurlela," ujar Dahri, yang bermaksud mengerjain pemanang umrah tersebut.

Dengan wajah bingung penuh tanya, Nurlela mengatakan kalau sampai saat ini dirinya belum mengetahui pelanggaran apa yang diperbuatnya. "Saya siap klarifikasi ini, saya tidak tahu apa kesalahan saya," kata Kasubag Humas DPRD itu dengan mata berkaca-kaca.

H Henry kemudian berbicara dan menanyatakan kepada Nurlela tentang mimpinya pada malam Kamis lalu. Namun Nurlela hanya mengatakan kalau mimpinya itu rahasia.

Pada akhirnya, Henry kemudian terus terang memberitahukan kepada semua pegawai kalau itu hanya sandiwara semata. Kemudian memberikan selamat kepada Nurlela karena beruntung mendapatkan undian berhadiah umrah bagi anggota PDIB. Barulah semua pegawai ketawa dan memberikan selamat kepada Nurlela yang mengaku belum mengetahui kalau dirinya dimasukkan anggota Ormas yang berasal dari Samarinda tersebut. (*)

Palopo Pos, Edisi 13 Desember 2012
http://palopopos.co.id/
read more...

Monday, October 08, 2012

Diare, Penyakit Paling Banyak Diderita

Mengintip Trend Penyakit di RSUD Sawerigading

Berbagai macam penyakit yang dirawat inap di RSUD Sawerigading. Mulai dari penyakit ringan, hingga kronis. Namun kita sering bertanya, penyakit jenis apa yang paling banyak dirawat pada rumah sakit dan harus dirawat inap? Berikut data yang berhasil dihimpun Palopo Pos, selama Juli sampai Agustus 2012.

Laporan: Abd Rauf

Dari data yang diambil dari rekam medik RSUD sawerigading, selama Juli hingga Agustus 2012, penyakit diare menjadi penyakit paling banyak diderita masyarakat yang dirawat inap.

Diare, menempati urutan teratas terbanyak dari seluruh penyakit yang dirawat inap. Untuk Juli lalu, jumlah pasien mencapai 72 orang. Bahkan pada Agustus, meningkat hingga 109 orang penderita diare dehidrasi.

Sementara, dispepsia menjadi penyakit kedua terbanyak pada Juli lalu, sedangkan pada Agustus dihuni penyakit trauma cavitis, atau benturan kepala seperti kecelakaan dan jatuh yang mengakibatkan benturan kepala. Jumlah penyakit ini mencapai 50 orang. Jumlah ini sedikit meningkat dibanding dengan Juli, yakni hanya 34 penderita.

Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) pada Juli dan Agustus, menempati urutan ketiga. Dengan jumlah kasus masing-masing 34 dan 40 penderita. Selanjutnya, penyakit dispepsia pada Agustus dan infeksi saluran kemih pada Juli, menjadi urutan ke empat, dengan jumlah penderita mencapai 34 orang. Dan pada Agustus 24 penderita.

Demam typoid menempati urutan ke lima terbanyak pada Agustus, dengan jumlah mencapai 34 orang. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan bulan Juli, yakni hanya pada urutan ke delapan dengan jumlah penderita 30 orang.

Urutan ke enam terbanyak pada Agustus, yakni penyakit pneumonia dengan jumlah penderita sebanyak 31 orang. Penyakit ini meningkat dibanding Juli lalu sebab tidak masuk dalam 10 besar penyakit terbanyak sebelumnya.

Sementara, TBC paru atau tuberclosis menempati urutan ke tujuh pada Agustus, dengan jumlah penderita 28 orang. Angka ini sedikit menurun dibanding dengan Juli yang menempati urutan ke enam dengan angka penderita 32 orang.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi menemapati urutan ke delapan, dengan 25 penderita. Jumlah ini menurun dari Juli, yakni 29 orang. Sementara grastritis menjadi urutan ke 10 dari Juli hingga Agustus, dengan jumlah penderita masing-masing 27 dan 22 orang. Penyakit bronkhitis enfisema pada Juli, berada pada urutan ke tujuh dengan jumlah 32 penderita. Namun penyakit ini menurun pada Agustus, sebab tidak lagi masuk pada sepuluh penyakit terbanyak.

Sementara pada September dan Oktober ini, jumlah penyakit yang dirawat inap belum dapat diketahui. Sebab jumlahnya belum direkap petugas rakam medik. "Untuk September dan Oktiber, jenis penyakit yang masuk ke rumah sakit ini belum dapat kami ketahui secara pasti. Sebab kami sementara merekap," kata Muntaha, salah seorang Rekam Medik RSUD Sawerigading Palopo.(*)

http://www.palopopos.co.id/?vi=detail&nid=55790
read more...

Thursday, July 05, 2012

Usulan Penyusunan Buku Sejarah Perjuangan Pembentukan Kota Palopo


Dari Dialog Refleksi 10 Tahun Kota Palopo (3 Selesai)

Tidak ada yang datang tanpa perjuangan, termasuk menjadikan Kotip Palopo menjadi kota otonom, yang terpisah dari kabupaten induknya, Kabupaten Luwu. Demikian diungkapkan Baharman Supri. 

Laporan : Abd Rauf

Forum Kota, bentukan Andi Cincing Makkasau, yang beranggotakan aktifis pemuda, LSM dan tokoh masyarakat, serta FKPPI. Menjadi organisasi perlawanan dalam melanjutkan perjuangan. Bertempat di Sekretariat FKPPI. Saat itu, demonstrasi bergulir lagi. Massa terus turun ke jalan menuntut pembentukan Kota Palopo. Dari proses panjang itu, Amang Usman dan kawan-kawan, beberapa kali bolak-balik Jakarta-Palopo untuk mengurus pembentukannya. Rintangan demi rintangan yang dihadapi, namun tak ada kata menyerah. Hingga pada 2 Juli 2002, para pejuang baru mendapatkan hasil jeri payahnya. Hal itu ditandai dengan penanda tanganan prasati oleh Depdari kala itu.

Dari dialog itu, terdapat banyak usulan mengenai penyusunan buku tentang sejarah perjuangan secara rinci, mengenai terbentuknya Kota Palopo. Sehingga, generasi berikutnya bisa memahami untuk dilanjutkan perjuangan para endahulu. Terutama Isma, seorang aktifis LSM di kota ini. Dikatannya, perlu ada cerita yang tertulis mengenai perjuangan, suka dan duka, strategi, sumber pendanaan, serta tantangan yang dihadapi para pejuang yang mengawal terbentuknya Kota Palopo. 

Menanggapi hal itu, semua pihak merespon dengan baik, termasuk Syamsul, matan ketua Ipmil, menurutnya buku itu bagusnya dibuat sekaligus menceritakan mengenai sejarah terbentuknya Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, dan Insya Allah Luwu Tengah, terkait cita-cita pembentukan Provinsi Luwu Raya.

Maksum Runi juga dalam dialog itu,  menceritakan kalau perjuangan seperti itu membutuhkan penyandang dana. "Saat itu, saya memanfaatkan momentum itu, dengan sesekali membiayai pergerakan. Karena saat itu, saya mendampingi Raskin se Luwu Raya, dan ada biaya operasional pendamping Raskin yang saya manfaatkan untuk modal perjuangan," katanya.

Menurut Amang Usman, jika penyusunan buku sejarah pembentukan Kota Palopo, harus melibatkan seluruh aktifis pejuang saat itu. "Terutama H Zirmayanto (sebagai penggagas pertama), Andi Cincing Makkasau, Rusli Pangeran, Rawas Sakti (dikenal sebagai demonstran paling brutal), Baharman Supri, Harla Ratda, Sunandar Latif (penyimpan banyak dokumen), dan masih banyak lagi aktifis lainnya, yang saya tidak ingat semuanya. Termasuk saya, yang mengawal perjuangan dari awal, hingga akhir," ungkapnya.

Usaha para pejuang, akan selalu dikenang sepanjang sejarah Kota Palopo. Semoga generasi selanjutnya mampu berjuang dan mengembang cita-cita pendahulunya. Dirgahayu Kota Palopo yang ke-10. Semoga menjadi kota yang terpandang dan sejahtera. Kota yang maju dan bermartabat. Sapaan kota Idaman benar-benar terwujud. Indah, Damai, Aman, dan Nyaman (Idaman). Semoga!! (*)


read more...

Wednesday, July 04, 2012

Cerita Amang Usman di Balik Perjuangan Pembentukan Kota Palopo


Dari Dialog Refleksi 1o Tahun Kota Palopo (2)

Laporan: Abd Rauf

Bermula dari sepucuk surat yang dikirim lewat fiksimili oleh seorang anggota DPR RI, dalam surat itu tertulis pemberitahuan, kalau kota administratip (Kotip) akan dileburkan menjadi ibu kota biasa kabupaten. Itu berlandaskan dari UU Nomor 22 tentang otonomi daerah kala itu. Dari situlah, H Zirmayanto SH MH berinisiatif untuk mengadakan pertemuan dengan tokoh pemuda dan LSM, untuk membicarakan nasib Kotip Palopo.

Drs Amang Usman bercerita, kalau yang menjadi inisiator pertama adalah H Zirmayanto, setelah mengadakan pertemuan itu, diadakanlah seminar sehari di SaodanraE, bersama aktifis LSM se Palopo, untuk mengadakan kajian mengenai potensi Kotip Palopo menjadi kota otonom. Hasilnya, Palopo layak mejadi kota otonom.

Pada saat itu, dilakukan mobilisasi massa untuk demonstrasi di depan kantor DPRD Luwu saat itu. Hal yang paling berkesan dari aksi itu, menurut Amang Usman, kalau dirinya terpaksa harus membeli 10 jerigen ballo, dan beras miskin (Raskin) untuk dimakan demonstran, ditanggung alm Mustadir Latif. Setelah melakukan aksi sekitar lima bulan, yang semakin hari, semakin brutal. Kemudian pada aksi terakhir sebelum diplenokan, Amang Usman saat itu yang menjadi pimpinan demonstran, dipanggil menghadap anggota DPRD, Rusli Pangeran. Kala itu, Rusli mengatakan kepada Amang Usman. "Kalau tidak saya plenokan hari senin depan, saya berhenti menjadi anggota dewan. Jadi mudurkan massamu, dan berhenti berdemo," kata Rusli. Lalu saat itulah, massa ditarik mundur.

Lama kemudian, hasil pleno DPRD tidak juga diberikan kepada para pejuang. Sehingga Amang Usman menghubungi Baharman untuk segera mengambilnya. Namun saat itu, belum juga diberikan oleh ketua DPRD, Dr Yahya saat itu. 

Sekira 5 Ramadan, Andi Husain atau Opu Ukka (alm), menelpon Amang Usman mempertanyakan perjuangannya mengawal Kotip Palopo. Saat itulah, Andi Husain berjanji akan mengambil hasil pleno itu. "Jika saya mengambil hasil pleno itu, maka kamu harus mengurusnya ke Jakarta," katanya kepada Amang Usman. 

Kemudian saat itulah, Amang Usman bertemu dengan Andi Husain, Andi Cincing, dan Andi Galih untuk membicarakan pengurusannya ke Jakarta. Namun Amang Usman mengaku tidak ada cukup uang untuk ke Jakarta. Sehingga dirinya menyuruh Joko untuk membuat les-les masuk ke pasar untuk meminta sumbangan dari para pedangang. Setelah terkumpul cukup dana, Amang Usman lalu membeli tiket kapal laut untuk 12 orang ke Jakarta. Namun pada malam pemberangkatan, sejumlah orang LSM tidak sempat ikut. Sehingga hanya sembilan orang yang berangkat. Seperti Amang Usman, Wardi, Joko, Rawas Sakti, Dayat, Mustadir Latief (alm), Ucok (seorang aheng mobil), serta seorang anak dari Amang Usman yang masih SMP kala itu, bernama Aris. Tiga tiket lebihnya dijual murah. Sementara Andi Galih dan Andi Cincing lebih dulu ke Jakarta lewat pesawat.

Berangkat dari Pare-Pare menuju Surabaya. Sesampainya di pelabuhan Surabaya, uang yang dimilikinya tidak cukup untuk sewa kereta api. Sehingga mereka menuju Jakarta lewat mobil bus. Di Jakarta, mereka bersembilan menginap di rumah Andi Cincing. Esoknya, Amang Usman menghadap kepada Depdagri untuk membawa hasil pleno itu. Setelah berbincang-bincang, pihak Depdagri menyuruh kembali melengkapi administrasi persyaratan menjadi kota otonom, Kota Palopo.

Hendak pulang, namun uang di kantong tidak cukup. Untunglah ada bantuan sebanyak 2 juta dari Andi Fahri Laluasa. Juga dari HPA Tenriadjeng, yang menjadi Sekda kala itu. Hal yang paling terkesan saat hendak pulang bagi mereka bersembilan adalah, Aris, anak Amang Usman yang masih berumur 15 tahun, terpaksa harus dimasukkan ke dalam kardus akibat tidak cukupnya uang tiket, dari Surabaya ke Makassar. Aris dimasukkan ke kardus, supaya tidak ketahuan, disimpanlah di belakang kursi mereka.

Sesampai di Pelabuhan Sukarno Hatta Makassar, mereka lagi-lagi kehabisan uang, sehingga terpaksa berpencar untuk mencari sendiri uang untuk kembali ke Palopo. Sepulang dari Jakarta, Andi Cincing kemudian membuat lembaga yang diberi nama Forum Kota. Lembaga itu beranggotakan aktifis pemuda, LSM dan tokoh masyarakat, serta FKPPI. Sekretariatnya bertempat di Sekretariat FKPPI. Dari forum itulah dimulai lagi perjuangan. Saat itu, demonstrasi bergulir lagi. Massa terus turun ke jalan menuntut pembentukan Kota Palopo. Dari proses panjang itu, beberapa kali bolak-balik Jakarta-Palopo untuk mengurus pembentukannya. Rintangan demi rintangan yang dihadapi, namun tak ada kata menyerah. Hingga pada 2 Juli 2002, para pejuang baru mendapatkan hasil jeri payahnya. Hal itu ditandai dengan penanda tanganan prasati oleh Depdari kala itu. (*)




read more...

Tuesday, July 03, 2012

Mengenang Perjuangan Pembentukan Kota Palopo


Dialog Refleksi 10 Tahun Kota Palopo (1)

Laporan: Abd Rauf

KOTA Palopo dahulu disebut Kota Administratip (Kotip) Palopo, merupakan Ibu Kota Kabupaten Luwu. Kota Palopo kini telah menjadi kota otonom. Setelah melewati perjalanan panjang perjuangan menuju kota otonom, banyak menyisakan kenangan tersendiri bagi para pejuangnya. Banyak pahit manis dalam perjuangan itu. Kini yang terpenting bagi generasi sekarang, dan mendatang, bagaimana memperjuangkan Kota Palopo menjadi kota yang maju dan terpandang.

Perjalanan panjang itu, baru membuahkan hasil pada 2 Juli 2002 silam. Ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia (Depdagri RI) kala itu. Dengan Walikota Pertama, Drs HPA Tenriadjeng, dan HM Jaya sebagai Sekda pertamanya.

Terbentuknya Kota Palopo dilihat dari banyak pertimbangan, seperti dilihat dari potensi dan letak geografis, serta kondisi wilayah Kotip Palopo yang berada pada Jalur Trans Sulawesi. Selain itu, Palopo juga sebagai pusat pelayanan jasa perdagangan, terhadap beberapa kabupaten. Seperti Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Tana Toraja, dan Kabupaten Wajo. Palopo juga didukung  dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai.

Dalam dialog yang bertajuk Refleksi 10 Tahun Kota Palopo, Minggu 1 Juli malam kemarin di Warkop Aleta, banyak memberikan pemahaman terhadap cerita yang dialami para pejuang yang turun langsung ke lapangan. Diantaranya, tokoh masyarakat sekaligus aktifis LSM Kota Palopo, Baharman Supri MM, yang menjadi penggagas, sekaligus pembicara dalam dialog itu.

Baharman Supri dalam dialog itu membagi empat fase perjuangan. Pada fase pertama, bergerak pada wilayah ide. Dengan cara mebuat seminar, dalam rangka membangun keyakinan dan harapan, serta menepis kecemasan masyrakat Palopo. "Kita menanamkan dulu keyakinan dan kepercayaan diri untuk menjadikan Kota Palopo yang otonom melalui pertemuan-pertemuan yang insentif," ungkapnya.

Fase kedua, pergerakan meningkat dalam bentuk mobilisasi massa. Selain itu, kita melakukan dialog terhadap DPRD, dan Pemerintah Kabupaten Luwu saat itu. "Pada fase itu, segenap aktifis berjuang dengan tenaga dan fikiran untuk meyakinkan pengambil kebijakan," kata Baharmin.

Memasuki fase ketiga, bergerak dalam melengkapi rekomendasi, syarat-syarat administrasi dalam bentuk pembuatan buku yang memuat potensi Kotip Palopo menjadi kota otonom.

Pada fase ke empat, para pejuang memulai mempersiapkan pemimpin yang dianggap mampu mengawal Kota Palopo. Selain itu, kita mengawal kebijakan-kebijakan yang memungkinkan tidak pro perjuangan. "Kelompok ini sebagian besar tergolong baru, yang hanya melanjutkan cita-cita pendahulunya. Terutama melakukan otokritik terhadap kekuasaan. Sebab pejuan sebelumnya sudah kelelahan, setelah bertahun-tahun berjuang," ungkap Baharmin.

Dikatannya pula, kalau sebagian yang berhasil merebut kekuasaan adalah orang-orang yang mengabaikan cita-cita para pejuang. "Setelah perjuangan berhasil, baru mereka berdalih kalau mereka juga adalah pejuang di masa lalu. Padahal mereka adalah orang-orang yang menolak perubahan," kata Baharmin.

Menurut Baharmin, dialog semacam ini sangat baik kita lakukan setiap tahunnya sebagai wadah silaturrahim, dan untuk saling memberi masukan di antara kita semua. "Dialog ini sangat bagus kita jadikan kegiatan tahunan. Untuk dijadikan wadah silaturrahim dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat banyak. Itu bertujuan untuk menjadikan Kota Palopo sebagai kebanggaan masa depan," ungkapnya.

Sementara, Amang Usman, dalam dialog itu, lebih banyak bercerita mengenai dinamika perjalanan panjang para pejuang, dengan fasilitas dan materi seadanya.(*)

Harian Palopo Pos edisi 3 Juli 2012
read more...

Monday, July 02, 2012

Instalasi PDAM tak Kunjung Difungsikan


Laporan : Abd Rauf - Wahyudi Yunus

Menelusuri instalasi PDAM Kota Palopo yang berlokasi di Bambalu, yang terdapat di lokasi permandian alam, Kelurahan Battang Barat sampai sekarang tak kunjung juga difungsikan. Ada apa? Pertanyaan itu sampai saat ini tak juga terjawab. Pada hal pembangunan infrastrukturnya sudah lama selesai.

Lokasinya sekitar 20 kilometer dari Kota Palopo, dengan menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Di sepanjang jalan, nampak jejeran pipa yang telah tersusun rapi. Pipa besi itu dimaksudkan untuk mengalirkan air bersih ke dalam kota, untuk dinikmati bersama. Dari proyek PDAM itulah yang diharapkan menjadi semacam pahlawan pemberi air kehidupan di tengah susahnya mendapatkan air bersih di kota ini.

Di ujung pipa berdiameter besar itu, terdapat bak penampungan dan penyaringan untuk mendapatkan air bersih. Di sebelah kanan sungai, terdapat bangunan yang di depannya bertuliskan PLTMH Bambalu, Dinas Pertambangan dan Energi, Pemerintah Kota Palopo.

Proyek triliunan yang berlokasi di Kecamatan Wara Barat ini nampak dari luar baik-baik saja. Hanya tidak terurus, sehingga terlihat sedikit rusak. Bak penampungan dan penyaringan air nampak dari luar tak ada masalah. Entah bangunan atau alatnya yang bermasalah. Hanya saja terlihat pagar yang sudah terhambur. Pipa yang sebagian sudah berkarat. Dan bendungan yang makin lama makin terkikis derasnya air Bambalu. Jika tidak terurus dan terfungsikan, tinggal menunggu robohnya.

Jika dilihat dari segi kualitas air di sungai itu, orang yang mungkin jarang menikmati bersih dan segarnya air pegunungan, akan mengamuk untuk segera difungsikan PLTMH itu. Karena dengan difungsikannya proyek itu, maka otomatis, air dari sana dapat dinikmati orang banyak.

Apalagi air PAM sekarang di kota ini, belum begitu bersih, jika di bandingkan dengan air sungai Bambalu. Sehingga masyarakat Palopo patutlah mempertanyakan proyek PLTMH tersebut. Kenapa sampai sekarang belum juga difungsikan? Apa ada unsur korupsi di dalam pembangunannya? Karena jika tidak ada kesalahan dan penyimpangan dalam pembangunannya, tidak mungkinlah sampai sekarang belum juga berfungsi. Kalau pihak pemerintah berkilah, tidak ada masalah besar, hanya persoalan teknis. Lalu mengapa? Kita hanya bisa berharap segera berfungsi. Persoalan penyimpangan, itu urusan hukum. (*)

read more...

Thursday, June 21, 2012

Penyakit Diare, Ispa, dan TBC Paru

* Tiga Penyakit Menonjol Dirawat di Rumah Sakit

ADA tiga penyakit menonjol yang dirawat di Rumah Sakit Rampoang. Penyakit apa saja itu?

LIPUTAN: Abd Rauf

DARI penelusuran yang dilakukan di bansal Rumah Sakit Umum Rampoang, Rabu 20 Juni 2012, terungkap bahwa ada tiga penyakit menonjol yang menyerang warga Palopo dan sekitarnya.
Penyakit yang paling banyak masuk di RSU Rampoang didominasi penyakit diare. Pada bulan April saja, penderita diare yang dirawat inap sebanyak 50 orang. Sedangkan pada Mei lalu, sebanyak 55 orang. Sementara untuk Juni ini, diare masih tetap pada rangking satu. Namun jumlahnya belum direkap tim rekam medik RSUD Rampoang Palopo. ''Belum ada data. Kami belum rekap,'' ujar salah seorang perawat di RSU Rampoang, kemarin.
Setelah diare, penyakit kedua yang menonjol dirawat di RSU adalah
trauma cavitas. Pada bulan April sebanyak 33 orang yang dirawat inap. Penyakit ini adalah akibat benturan, jatuh, atau kecelakan yang dialami seseorang. Selanjutnya penyakit broncho pneumonia sebanyak 30 orang pasien. Ini data pada Mei.
Sementara, penyakit ketiga yang paling banyak diderita adalah ISPA. Pada bulan April, sebanyak 33 orang dirawat. Namun memasuki bulan Mei, ISPA tidak masuk dalam tiga besar penyakit paling banyak. Sedangkan pada bulan Mei, penyakit TBC Paru menjadi urutan ketiga. Jumlah penderitanya sebanyak 27 orang.(mg2/ary/d)

http://www.palopopos.co.id/?vi=detail&nid=52590
read more...

Thursday, May 03, 2012

Abstrak Penelitian: Persepsi Aktivis Mahasiswa Terhadap Program Acara Apa Kabar Indonesia di tvOne

ABSTRAK


Nama                          :  Abd. Rauf
NIM                            :  50500106021
Jurusan                      :  Jurnalistik FDK UIN Alauddin Makassar
Judul Skripsi            : Persepsi Aktivis Mahasiswa Terhadap Program Acara Apa Kabar Indonesia di tvOne (Studi Deskriptif Terhadap Aktivis Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar)
_________________________________________________________________________________

Aktivis mahasiswa adalah orang yang dianggap cerdas dalam memilah-milah program acara di televisi. Tidak sembarang mengkonsumsi media. Melainkan mereka menonton dengan tujuan yang dianggapnya mampu menopang wawasan keilmuan, dalam artian mendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana animo menonton dan persepsi aktivis mahasiswa terhadap program acara Apa Kabar Indonesia di tvOne. Sumber data yang peneliti peroleh adalah dari hasil wawancara langsung dengan informan, yakni aktivis mahasiswa yang berada pada lingkup Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

Metode yang digunakan adalah metode studi deskriptif kualitatif. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati dan menggali informasi dari informan yang dianggap penting dan relevan dengan peneltian ini. Jumlah informan yang peneliti ambil adalah sebanyak 13 aktivis dari berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

Hasil penelitian ini menemukan, pertama; animo menonton aktivis mahasiswa sangat kurang. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya mereka mengaku tidak mempunyai televisi di rumah, kesibukan kuliah dan organisasi, bukan acara favorit, dan acaranya terlalu pagi (mereka belum bangun pagi). Kedua; Persepsi, dalam hal ini penilaian dan komentar aktivis mahasiswa terhadap Apa Kabar Indonesia di tvOne, mereka menilai sangat bagus. Karena narasumber yang berkompeten, aktual dan informatif, kemasannya khas dan interaktif, dan yang paling penting adalah dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Dari kedua hasil penelitian yang ditemukan ini, dapat dikatakan bahwa faktor penilaian, menyukai dan bagus tidaknya sebuah program acara tidak berpengaruh terhadap animo aktivis mahasiswa untuk menonton. Hal itu menunjukkan bahwa dalam penelitian ini menemukan semua aktivis mahasiswa yang menjadi informan mengaku menyukai dan mengatakan Apa Kabar Indonesia  itu sangat bagus. Namun pada keyataannya, sebagaian besar dari mereka jarang menonton.
read more...

Sunday, January 01, 2012

BIRTH CONTROL (KB)


In my opinion, birth Control is not good. First of all, it has negative affect for the human being who does birth control. Example, if we eat the medicine birth control it can brake our lung. In fack I have an aunt she aets the medicine too much in several years. One day she was brought to hospital then overated her stomuch in fack in her lung there are too much medicine birth control, it makes her sick because the medicine birth control cannot be shaked dwon by her lung. In other in fack, one day there was a cofle of husband and wife came to the midwife. According to the midwife, the cofle of husband and wife agreed if the wife did birth control and the next day she came to the midwife to birth control (KB) without known by husband.Her husband came in getting angry and he wanted to hit the midwife.
The second, if we have money we can buy a fish, delicious food, and act. But we take birth control program. so, we spend our money to birth control program eventhough, we want to buy a fish for our healt body.
Conclusion: Take birth control program can make our lung brake.
ABD. WAHID
PBI 1
Semester V
read more...

Spiritual Capital

Mats Lederhausen adalah profesional muda yang meraih puncak karier pada usia 30-an. Chief Executive McDonald’s Swedia ini pernah menghadapi dilema karier. Mats tidak bahagia kendati keluarganya harmonis dan berkelimpahan uang. Ia gamang dengan pekerjaan yang ditekuninya. Ia ingin memperbaiki kualitas hidupnya.
Mats sangat prihatin dengan krisis lingkungan hidup dan runtuhnya masyarakat yang meraja di pelbagai belahan dunia. Perusahaan besar tempatnya bekerja tidak cukup melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan. Kata Mats, ”Saya hanya mencari uang. Saya habiskan 13 jam tiap hari untuk bekerja pada McDonald’s. Saya tidak mengabdikan diri untuk hal-hal yang sangat saya pentingkan. Saya ingin memiliki arti dengan menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.”
Ada tiga pilihan yang ia miliki. Tetap di McDonald’s untuk melakukan perubahan, menjadi konsultan independen. Atau, hidup membiara di Tibet. Ia memilih bertahan dan menulis surat keprihatinan kepada Jack Greenburg, CEO McDonald’s, dan mendapat kejutan diundang ke Chicago untuk mempresentasikan gagasannya. Tidak disangka, Mats memperoleh promosi yang tidak pernah ia bayangkan: vice president strategy.
Mats kini digaji sebagai tukang kritik untuk mendongkrak perusahaan. Ia menjalankan upaya menentang organisme yang dimodifikasi secara genetik, kampanye pembuatan kandang lebih luas, melakukan kemitraan dengan Conservation International untuk menanggulangi kerusakan ekosistem bumi, dan merancang sumbangan McDonald’s guna mewujudkan pertanian berkelanjutan. Mats mengikuti Vivekananda, filsuf India, ”Semesta ini hanyalah aula tempat jiwa latihan geladi rohani”.
”Spiritual Capital”

read more...