Saturday, June 15, 2013

Palopo Art Photography (Party); Promosikan Keindahan Palopo Lewat Poto

Salah satu latihan memotret para anggota komunitas Party.
Komunitas Palopo Art Photography (Party)
Promosikan Keindahan Palopo Lewat Poto

Banyak cara memperkenalkan potensi dan keindahan daerah ke luar. Salah satunya lewat kelihaian membingkai keindahan dalam tangkapan kamera. Seperti yang dilakukan komunitas photography yang menamakan diri sebagai Palopo Art Photography atau yang disingkat dengan Party.

Laporan: Abd Rauf

Komunitas ini berdiri sejak 2011 silam dan diresmikan langsung Wakil Walikota Palopo, Ir Rahmat Masri Bandaso MSi. Komunitas ini hadir untuk memperkanalkan atau mempromosikan keindahan Kota Palopo ke daerah luar.

Berangkat dari hobby memotret, komunitas ini kemudian berkembang menjadi sebuah komunitas yang memiliki tujuan yang jelas terhadap eksistensinya di kota berjuluk idaman ini.

Pada awalnya, mereka hanya berlima. Namun sampai saat ini, anggota yang aktif sudah sampai 30 orang lebih. Mereka aktif hunting memotret keindahan Palopo. Hampir seluruh sudut kota, tak lepas dari bidikan kamera mereka.

Ketua Party, Wawan, mengatakan, dalam mengambil gambar, anggota dari komunitas ini memang mengedepankan aspek seni. Sesuai dengan namanya, arts photography, komunitas ini membingkai keindahan Palopo lewat kamera.

"Kita memang rutin hunting tempat-tempat yang bisa menjadi potensi wisata Palopo. Kami berharap, orang luar Palopo bisa menikmati keindahan kota ini lewat photo-photo kami," katanya, Jumat 14 Juni 2013.

Untuk meningkatkan kemampuan keterampilan dan naluri berfoto anggota komunitas, mereka selalu sharing bagaimana menghasilkan gambar yang baik dan indah dipandang mata. "Kami selalu ngumpul tiap hari Minggu untuk hunting bersama, dan juga saling berbagi pengetahuan, sharing, mengenai cara mengambil gambar yang baik dan indah," kata Wawan.

Biarkan photo berbicara. Biarkan orang menikmati keindahan Palopo lewat karya anak muda berbakat Palopo. Selamat berkarya! (*)

29 Juni, Gelar Hunting Akbar se Sulsel

Salah satu event yang ingin digelar komunitas Palopo Art Photography atau Party ini adalah hunting akbar yang akan diikuti para photographer se Sulsel.

Kegiatan itu bertajuk 'Beauty Ness of Palopo' yang akan diselenggarakan di Kawasan Wisata Alam Pantai Labombo Kota Palopo.

Bendahara Party, Mark mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mencari gambar cantik dan menarik di Pantai Labombo pada khususnya. Dengan foto itu, harapannya orang bisa tertarik untuk mengunjungi objek wisata yang ada di kota berjuluk idaman ini.

"Dalam waktu dekat ini, salah satu yang menjadi agenda kami adalah membuat kegiatan hunting akbar se Sulsel di Pantai Labombo," katanya, Jumat 14 Juni 2013.

Selain kegiatan itu, komunitas ini juga sering melakukan aksi sosial, yakni dengan melakukan anjang sana dan bakti sosial. "Kita bukan foto saja, kegiatan kami juga banyak yang berbau sosial. Kita selalu ingin berbagi sesuatu dengan sesama," katanya. (*)
read more...

Saturday, June 01, 2013

Komunitas Danger Dancer Palopo; Jadi Ajang Sharing Music

Komunitas Danger Dancer Palopo saat menggelar acara festival musik tahun lalu. Mereka rutin menggelar acara semacam ini untuk menggairahkan band indie.

* Komunitas Danger Dancer Palopo
Jadi Ajang Sharing Music

BANYAK cara untuk mengasah kemampuan bermusik seseorang. Salah satunya adalah dengan membentuk sebuah perkumpulan atau komunitas. Seperti yang dilakukan komunitas Danger Dancer Palopo ini. Mereka membentuk komunitas ini sebagai ajang sharing music.

Laporan: Abd Rauf

DANGER Dancer Palopo bukanglah komunitas dancer. Namun komunitas ini adalah perkumpulan para fans Danger Rangers, sebuah band asal Bandung yang bergenre music electronic pop.

Komunitas ini lebih akrab dengan sapaan D'ReF, singkatan dari Danger Ranger Family. Dalam komunitas ini, ada beberapa grup band indie yang tergabung di
dalamnya. Dari sanalah, mereka saling berbagi dan mengasah kemampuan bermusic saat berkumpul.

Ketua Danger Dancer Palopo, Fahmi saat bertandang ke Palopo Pos, mengungkapkan, salah satu tujuan terbentuknya komunitas ini, untuk sharing music guna belajar dan mengasah kemampuan antar anggota.

"Sejak terbentuknya komunitas ini, 9 Januari 2010 silam, kita berusaha untuk membina persaudaraan dan terus menghidupkan band-band indie di kota ini. Salah satu cara kami adalah dengan membuat semacam ivent atau festival band indie se Luwu Raya," katanya, Jumat 31 Mei 2013.

Selain masalah music, lanjut dia, pihaknya juga senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu mereka yang membutuhkan. "Saat bulan puasa, kita juga menggelar sahur on the road. Kita mendatangi panti asuhan di kota ini. Dan juga beberapa kegiatan sosial lainnya yang telah kami lakukan," kata Fahmi. (*)

29 Juni, Gelar Festival Music

UNTUK menggairahkan band indie di Luwu Raya ini, komunitas ini menggelar festival music se Luwu Raya yang bertajuk 'Luwu Raya Music Fest' pada 29 Juni 2013 mendatang. Acara ini akan digelar di Gedung Kesenian Kota Palopo.

Rangkaian acara itu, akan ada band competition atau festival band, clothing expo, dan skateboarding yang bekerjasama dengan komunitas Palopo Street Skateboarding (PASS).

"Festival musik ini nantinya akan diramaikan dengan band dari Makassar dan daerah lain. Kita juga usahakan band indie bisa hidup dan bergairah di Luwu Raya ini," kata Ketua Danger Dancer Palopo, Fahmi.

Kegiatan semacam ini, kata dia, sudah yang ke empat kalinya diadakan. "Ini adalah salah satu cara kami untuk mengasah kemampuan bersama dalam bermusic. Juga bisa membantu agar band indie lebih bergairah lagi," ujarnya, yang didampingi beberapa rekannya, seperti Bobi, Muflih, Anto, dan Gusni. (*)
read more...