Friday, June 27, 2014

Memulai Investasi Tanpa Melihat Penghasilan

Rayner Tannya, CFP

Oleh : Rayner Tannya, CFP
* Konsultan Keuangan Genius Financial di Palopo.

Kebanyakan orang menunda investasi karena mengira diperlukan uang dalam jumlah besar untuk memulainya. Dan seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan dan keinginan, semakin tertunda pula investasi dilakukan. Padahal, investasi penting untuk mempertahankan bahkan meningkatkan gaya hidup di masa mendatang. Investasi merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak ingin daya belinya menjadi berkurang di kemudian hari karena tergerus inflasi.

Apabila Anda merasa penghasilan anda pas-pasan untuk menutupi biaya hidup saat ini, coba lihatlah kembali catatan pengeluaran yang terjadi beberapa bulan terakhir. Lakukan efisiensi dengan membuat "anggaran pengeluaran" agar 10% dari penghasilan bisa dialokasikan untuk dana investasi.
Efisiensi dilakukan dengan merevisi rencana pengeluaran yang bersifat kenyamanan. Misalnya, mengurangi jalan-jalan akhir pekan di pusat perbelanjaan dengan tetap berada di rumah bersama keluarga. Kegiatan bersama keluarga di rumah pasti akan lebih menghemat biaya tanpa mengurangi kebersamaan. Penggunaan mobil pribadi bisa diganti menjadi kendaraan umum atau diganti menggunakan motor, sehingga biaya bahan bakar bisa diturunkan.
Biaya listrik pun bisa dihemat dengan penggunaan AC seperlunya, atau menghentikan penggunaan dispenser pemanas air. Cara lain adalah mengurangi biaya makan diluar rumah dengan membawa bekal dari rumah.
Setelah merencanakan penghematan, pola pikir harus diubah dengan menganggap bahwa penghasilan hanya sebesar 90% dari total dana yang diterima setiap bulannya. Anda hanya dapat membelanjakan sebesar maksimal 90% dan sisa 10% merupakan nilai yang harus diinvestasikan untuk membiayai kenikmatan di masa depan.
Setelah siap melakukan penghematan dan menyisihkan dana investasi sebesar 10% dari penghasilan, investasi harus dilakukan sesegera mungkin. Bila dananya masih sedikit, bisa digunakan dengan membeli reksadana yang hanya membutuhkan investasi minimal Rp.300.000.
Lakukan investasi secara berkala dengan memilih reksadana yang dikelola oleh manajer investasi yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Reksadana juga bisa dibeli di sejumlah bank.
Selain berinvestasi di produk keuangan, anda juga bisa melakukan investasi langsung. Bila anda memiliki aset yang bisa diberdayakan, misalnya rumah di lokasi keramaian, dapat dipergunakan untuk membuka usaha, kios, atau warung, atau apapun sesuai kebutuhan di daerah tersebut.
Keuntungan dari investasi bisa dialokasikan kembali ke reksadana, atau instrument investasi lainnya seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau membeli emas. Dengan demikian anda sebagai investor telah melakukan diversifikasi investasi ke pasar modal, sektor riil, dan komoditas (emas). Diversifikasi investasi penting dilakukan untuk meminimalkan risiko.
Filosofi investasi jangan menyimpan telur di dalam satu keranjang harus selalu menjadi pegangan investor. Dana investasi yang dialokasikan investor perlu dievaluasi secara berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali.
Selain itu, investor juga harus menetapkan batasan alokasi untuk tiap jenis produk investasi, sesuai dengan profil risiko masing-masing. Panduan untuk mengetahui profil risiko bisa diperoleh di tempat investor membeli produk investasi atau berkonsultasi dengan Perencana Keuangan bersertifikat.
Ketika komposisi portofolio investasi sudah berubah karena nilai salah satu jenis produk menjadi lebih tinggi, maka investor harus melakukan penyesuaian alokasi investasi (rebalancing) agar kembali sesuai dengan profil risiko. Cara ini berguna untuk menekan risiko investasi. Dan selalu ingat pula bahwa investasi untuk jangka panjang, jangan terlalu melihat fluktuasi harga produk investasi yang dibeli. (*)

* Penulis Adalah Praktisi Perencanaan Keuangan Bersertifikat Internasional, CFP (Certified Financial Planner).
read more...

Tuesday, June 24, 2014

Kesalahan Dalam Mengatur Keuangan

Rayner Tannya, CFP

Oleh: Rainer Tannya, CFP
* Pengatur Keuangan, Tinggal di Palopo

Mengatur keuangan tidaklah semudah yang dipikirkan dan diucapkan bagi kebanyakan orang. Sering kali ketika komitmen untuk mulai berhemat muncul. Godaan barang-barang diskon membuat anda terpaksa kembali menghabiskan seluruh gaji anda. Bagaimana agar kita dapat tetap on-track dalam mengatur keuangan keluarga? Berikut 7 kesalahan umum yang harus anda hindari untuk meraih tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Tidak Memiliki Komitmen yang Kuat
Investasi membutuhkan pengorbanan. Pengorbanan untuk menunda kesenangan saat ini dengan harapan mendapatkan kesenangan yang lebih besar dikemudian hari. Agar memiliki uang untuk diinvestasikan, kita harus mampu menyisihkan sebagian dari pendapatan saat ini.
Banyak orang gagal menyisihkan pendapatan mereka. Alasannya adalah pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan. Sebenarnya mereka gagal bukan karena pendapatan yang kurang, akan tetapi karena tidak memiliki komitmen untuk mengatur pengeluaran.
Ingat, pengeluaran tidak akan ada batasnya jika mau memenuhi semua keinginan. Akan tetapi pengeluaran akan menjadi sangat terbatas jika hanya memenuhi ‘apa yang dibutuhkan saja’.
Agar bisa menyisihkan sebagian pendapatan, kita harus mampu melakukan ‘pengorbanan’ seperti menahan beli handphone baru selama yang lama masih berfungsi baik. Membeli sepatu local ketimbang sepatu merek luar negeri. Mengganti satu pak rokok sehari dengan sebutir permen. Mengganti jajan diluar dengan makan bekal dari rumah.
Banyak cara untuk memastikan pendapatan bulanan masih tetap bersisa untuk diinvestasikan. Anda pasti bisa menyisihkan 10-30% pendapatan saat ini. Syaratnya hanya satu, komitmen yang kuat untuk melakukan pengorbanan.

Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas
Sah-sah saja jika anda bermimpi menjadi milyarder. Akan tetapi yang menjadi masalah, apakah anda memiliki rencana ataupun tujuan yang jelas untuk mencapainya. Jika anda ingin jadi milyarder. Mulailah pasang target misalnya, menyisihkan 10% dari penghasilan untuk di investasikan. Ketika target tercapai, naikkan menjadi 20%. 
Pasang target belajar tentang saham, atau belajar tentang reksadana. Mulai investasi kecil-kecil dan terus ditingkatkan. Setiap target yang tercapai adalah satu langkah maju menuju mimpi anda.

Investasi Tanpa Memahami Produknya
Tahun 2005, banyak investor reksadana pendapatan tetap menjual rugi reksadana mereka ketika inflasi naik, bunga naik dan harga obligasi yang menjadi isi portfolio reksadana pendapatan tetap tadi menurun tajam, sehingga nilai reksadana mereka pun ikut turun tajam.
Banyak sekali investor saat itu berpikir bahwa reksadana pendapatan tetap, karena kata ‘tetap’ tidak bisa turun. Dan ketika ternyata reksadana mereka turun, mereka tidak siap, dan jual saat harga dibawah. Padahal, jika menunggu satu setengah tahun kemudian untuk menjualnya, mereka bisa jual untung. Ada pula investor yang rugi total setelah membeli saham tanpa fundamental yang jelas. 
Atau investor emas dengan sistem margin yang diberi label syariah harus menanggung rugi ketika harga emas terkoreksi tajam enam bulan terakhir. Cerita seperti ini sangat jamak ditemukan. Kenapa ini terjadi? Karena semua investor tadi melakukan investasi tanpa pernah mempelajari risiko investasi yang bakal mereka hadapi. Akibatnya ketika risiko itu menjadi kenyataan, dan nilai investasi mereka bergejolak, mereka langsung panic dan membuat keputusan yang mereka sesali dikemudian hari.

Mencicil Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
Kapal karam banyak diawali oleh lubang kecil. Begitu juga rencana finansial. Banyak yang karam karena lubang yang terus mengalir dari tagihan kartu kredit. Apa gunanya reksadana saham yang dimiliki menghasilkan imbal hasil 20% per tahun ketika saldo tagihan kartu kredit terus membengkak, berbunga 36% per tahun terus melobangi kantong anda. Sebelum investasi, lunasi dulu semua tagihan kartu kredit.

Tidak Membeli Asuransi
Sakit yang memerlukan biaya berobat besar dan kematian adalah dua hal yang paling sering menghancurkan rencana finansial. Ketika sakit, berapa pun biaya akan rela kita keluarkan untuk bisa sembuh. Berhutang juga sering menjadi solusi cepat ketika seluruh penjualan asset anda tidak mencukupi membayar biaya berobat. Jika ini terjadi, semua rencana jangka panjang akan hancur.
Begitu juga kematian pasangan yang menjadi sumber pendapatan utama keluarga, dijamin memberi efek financial yang sama. Oleh karenanya kita perlu menghilangkan risiko ini dengan membeli asuransi.
Asuransi pertama adalah asuransi kesehatan yang memberi proteksi atas pengeluaran besar jika kita ataupun yang orang menjadi tanggung jawab kita mengalami sakit dan memerlukan biaya perawatan yang besar.
Sementara asuransi jiwa baru diperlukan jika kita telah memiliki tanggung jawab terhadap istri ataupun anak. Kita perlu memastikan bahwa mereka masih bisa hidup layak jika kita mendadak meninggal dunia. 
Berapa nilai pertanggungan yang ideal? Bisa bervariasi tapi kisaran umumnya adalah sekitar 7-10X gaji tahunan. Jangan tunda beli asuransi jiwa ini, karena semakin berumur, premi yang anda harus bayarkan akan semakin besar.

Tidak Memiliki Portofolio Saham
Jumlah investor reksadana dan saham di Indonesia sekitar 200.000 orang atau kurang dari 0.1% penduduk Indonesia. Sementara jumlah rekening efek individu di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), lembaga yang menyimpan dan menyelesaikan transaksi pasar modal, hingga Januari 2014 baru tercatat 400.000 rekening atau hanya 0.16% penduduk Indonesia.
Hal ini mencerminkan masih sangat minimnya pengenalan investor terhadap investasi di pasar modal terutama saham. Padahal, di Negara yang sedang berkembang dengan trend demografi yang sehat seperti Indonesia, saham akan selalu memberikan imbal hasil yang lebih baik dari alternatif investasi lainnya. Kenapa? Karena harga saham dalam jangka panjang akan memberi kompensasi atas risiko inflasi sekaligus merefleksikan potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Banyak orang yang tidak memiliki portofolio di saham karena takut mengambil risiko. Padahal tanpa mengambil risiko, mereka juga akan kehilangan kesempatan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.  Apa yang mesti kita lakukan? Kenali risiko tadi dengan mempelajarinya.
Lalu mulai investasi dengan skala yang kecil. Berikutnya setelah pengetahuan dan pengalaman atas risiko dan potensi imbal hasilnya dikenal dengan baik, naikkan eksposure anda secara bertahap, hingga mencapai porsi yang ideal. Berapa porsi yang ideal? Sangat tergantung kepada umur, toleransi atas risiko dan tujuan investasi dan kondisi keuangan.
Semakin muda usia anda, semakin besar portofolio saham yang harus anda miliki dan sebaliknya. Rumus umum yang dipakai untuk menentukan portofolio di saham adalah 100 dikurangi umur. Jadi jika umur anda 20, portofolio di saham adalah 80%, dan obligasi ataupun instrument lain dengan risiko rendah adalah 20%.

Terlambat Memulai
Investasi membutuhkan ‘waktu’ agar bisa bertumbuh seperti yang diinginkan. Seperti halnya waktu yang dibutuhkan menunggu bibit mangga yang ditanam tumbuh menjadi besar dan berbuah lebat.  Investasi paling tepat mulai dilakukan di waktu muda. Karena ketika memulai disaat muda, kita punya banyak waktu membiarkan investasi tadi bertumbuh besar seiring waktu.
Ketika berinvestasi saat muda, instrument investasi yang diambil bisa yang lebih berisiko, seperti saham, dengan harapan imbal hasil yang lebih besar pula. Lalu, jika pun pada awal investasi, kita melakukan kesalahan, masih banyak waktu menunggu investasi itu kembali, dan juga banyak kesempatan untuk memperbaikinya. Beda halnya dengan investasi di waktu tua.
Sisa waktu yang investasi semakin terbatas, sementara ekspektasi imbal hasil akan lebih kecil dibandingkan investasi saat muda, karena tipe investasi yang cocok adalah yang memiliki risiko lebih kecil. (*)
read more...

Wednesday, June 18, 2014

Berani Mendirikan Bisnis

Halim Palatte

Oleh: HM Halim Palatte
* Ketua P3M STIE Muhammadiyah Palopo


Profit oriented sebagai tujuan utama setiap perusahaan. Sedangkan tujuan manajemen keuangan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Cara mempertahankan nilai perusahaan, yaitu meningkatkan asset jangka panjang, meminimalkan risiko dan ketidakpastian, meningkatkan nilai penghasilan, dan kesejahteraan pemegang saham (deviden).
Perusahaan yang memperoleh profit yang optimal akan berkembang pesat karena profit menambah modal, sehingga total asset meningkat. Jika asset bertambah, maka jumlah produksi juga bertambah dan menurunkan harga pokok produk per unit. Selanjutnya perusahaan dapat menguasai persaingan dan menambah market share (pangsa pasar).
Perencanaan profit merupakan proses penetapan tujuan dan mengembangkan metode analisis untuk mencapainya.
Tujuan perencanaan adalah untuk melakukan koordinasi dengan departemen anggaran yang datanya diperoleh dari: 1) Departemen penjualan.  2) Departemen produksi. 3) Departemen personalia. 4) Departemen keuangan. 5) Departemen penunjang dalam perusahaan.
Kerjasama antar departemen secara keseluruhan akan mencapai tujuan yang sama (laba). Proses perencanaan profit yaitu memperhitungkan faktor-faktor eksternal dan internal yang berpengaruh dalam proses perencanaan. Kemudian melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan serta melihat adanya peluang dan ancaman yang dihadapi.
Cara menyusun anggaran, yaitu menggunakan data laporan keuangan sementara (pro forma) seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal sebagai dasar penyusunan anggaran terpadu.
Terdapat tiga keputusan dalam mendirikan perusahaan. Pertama keputusan investasi, Kedua, keputusan pembiayaan, dan ketiga keputusan pembagian dividen kepada pemegang saham. Ketiga keputusan tersebut menjadi pedoman di dalam menyusun studi kelayakan bisnis.
Usulan Investasi sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan politik, kondisi sosial budaya masyarakat, peraturan dan kebijakan pemerintah, dan hasil analisis investasi yang menunjukan layak atau tidak layak. Jika usulan investasi layak secara ekonomis, maka pihak pemodal atau lembaga keuangan bersedia memberikan modal pinjaman sebagai investasi awal.
Sumber pembiayaan investasi berasal dari modal sendiri untuk modal jangka pendek (modal kerja) dan modal pinjaman untuk modal jangka panjang (modal investasi). Kebutuhan modal kerjadan modal investasi harus disusun dengan teliti agar jumlah modal tersebut tidak kurang dan tidak lebih dari jumlah yang dibutuhkan perusahaan. Jika terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah modal yang dibutuhkan, maka berdampak langsung padala baru di perusahaan.
Cara memenuhi kebutuhan dana dalam bentuk modal kerja harus memperhitungkan keseimbangan antara “ratio likuiditas dan ratio rentabilitas”. Artinya, bahwa ratio likuiditas bertujuan untuk mempertahankan good will (nama baik) perusahaan dan ratio profitabilitas bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. Jika ratio likuiditas di prioritaskan, maka perusahaan harus menyediakan modal kerja lebih banyak untuk menjamin pelunasan utang yang segera jatuh tempo.
Hal tersebut menyebabkan profit turun, karena modal operasional berkurang. Jika ratio rentabilitas diprioritaskan, maka perusahaan menambah modal operasional lebih banyak untuk meningkatkan profit. Hal tersebut menyebabkan pelunasan utang lancar tidak tepat waktu dan merusak nama baik perusahaan karena tidak menepati janji pelunasan kreditnya.
Kebutuhan modal kerja dapat dipenuhi melalui kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang. Tujuan memilih kedua modal tersebut adalah untuk meminimalkan biaya bungadan mengoptimalkan profit. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu metode “Jangka Waktu Kritis” yang bertujuan untuk menganalisis jangka waktu penggunaan modal sebagai dasar keputusan apakah menggunakan modal jangka pendek atau modal jangka panjang?
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja dipengaruhi oleh (1) Jenisproduk yang dibuat. (2) Jangka waktu siklus operasi. (3) Omzet penjualan tunai atau kredit (4) Kebijakan persediaan bahan dan produk (5) Kebijakan penjualan kredit (piutang) dan persyaratan pelunasannya.
Jika produk yang dihasilkan membutuhkan bahan baku yang terbatas jumlahnya, dan memiliki tingkat kesulitan produksinya, serta siklus pelunasan piutang yang lama, maka pasti membutuhkan modal kerja yang besar. Selain itu, kebijakan penjualan kredit dan kebijakan persediaan bahan baku dan produk jadi dalam jumlah besar, maka memperbesar kebutuhan modal kerja. Kebijakan pelunasan piutang yang cepat dapat dilakukan dengan cara memberikan discount kepada pelanggan agar pembayaran lebih awal dari waktu jatuh temponya.
Beberapa pakar dan pelaku bisinis dengan tegas mengatakan, bahwa mendirikan bisnis harus dimulai dengan percaya pada kemampuan diri dan optimis memperoleh profit dan jangan dimulai dengan memikirkan risiko. Jika seseorang merintis bisnis dan selalu mendahulukan pikirannya pada risiko, maka yakin dan percaya bahwa orang tersebut tidak pernah jadi pelaku bisnis sampai mati. Setiap kegiatan di dunia ini pasti ada risikonya. Jadi risiko itu tidak dipikirkan tetapi diminimalkan.
Jika anda ragu memulai berbisnis, maka disarankan untuk menggunkan tenaga konsultan yang mampu berpikir global dan bertindak lokal, artinya mampu melihat peluang pasar internasional (eksporimpor) disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi daerah.
Di daerah memiliki peluang bisnis yang sangat luas karena adanya dukungan pemerintah dengan menyediakan kredit program dan didukung pula daya beli masyarakat yang tinggi.
Jadilah pelaku bisnis yang sejati dengan tetap berpegang teguh pada kejujuran dan prinsip-prinsip bisnis serta percaya kepada semua rekan bisnis yang setia. Tekuni bisnis yang sudah dikuasai dan kembangkan bisnis yang saling bersinerji satu sama lain yang dibutuhkan pasar. (*)
read more...

Monday, June 16, 2014

Reformasi Birokrasi Diawali dari Niat Baik

M Taufiqurrahman

Oleh : Drs M Taufiqurrahman, MSi.
Pemerhati Masalah Pemerintahan, tinggal di Palopo


(Refleksi dari Dari Debat I Kandidat Presiden RI)

Dari debat Kandidat Presiden RI, 9 Juni 2014 malam, tidak lepas dari opini normatif, teoritis atau bahkan filosofis para kandidat ketika berbicara tentang demokrasi, pemerintahan bersih, hukum dan hak azasi manusia. Pada forum seperti ini, biasanya sulit mengharapkan argumentasi praktis/pragmatis, sehingga perspektif filosofislah yang cenderung mengemuka.
Jokowi yang mencoba perspektif pragmatis, hanya mengemukakan konsep terapan sebagai Walikota dan Gubernur, tentang e-Government dan blusukan yang dibahasakan sebagai mendengar dan melaksanakan suara rakyat, halnya dengan Jusuf Kalla bahwa  demokratisasi, penegakan hukum dan hak azasi manusia (HAM) harus diawali dengan keteladanan pemimpin.
Prabowo, mengangkat masalah akses dan asset warga negara terhadap sumber daya ekonomi yang harus dikelolah baik oleh negara, demi meningkatkan kesejahteraan rakyat, bahwa penegakan hukum dan kinerja aparatur negara harus diawali oleh peningkatan kesejahteraannya demi pelayanan untuk kesejahteraan rakyat banyak.
Mendengar dan melaksanakan suara rakyat, keteladanan para pemimpin, dan penguasaan dan pengelolaan negara atas kekayaan  negara, adalah artikulasi dari tujuan yang diusung  para kandidat Presiden RI, mestilah tujuan bersama mereka adalah mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat bersama yang lebih baik. Tujuan sedemikan itulah yang dapat dibahasakan, dilisankan, ditulis dan dipersaksikan kepada orang-orang.
Hal yang paling mendasar yang juga dapat diartikulasikan namun kebenarannya hanya para kandidatlah yang memahami dan mengetahuinya adalah “niat“. Niat sekalipun dilafadzkan, namun yang sebenarnya hati nuranilah yang menyatakannya.

Niat yang Baik
Innamal a’malu binniyat. Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung dari niat. Amal perbuatan meliputi balasan berupa pahala di akhirat kelak maupun hasil yang dinikmati di dunia. Niatlah yang melancarkan ucapan dan menguatkan perbuatan. Niat yang sebenarnya hanya diketahui oleh masing-masing pribadi namun tidak tersembunyi dari pengetahuan Allah SWT.
Niat yang baik dimurnikan oleh pemahaman dan keyakinan mendasar antara lain bahwa sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan mati  semata-mata hanya untuk Allah Rabb seluruh alam, dan bahwa sesungguhnya penciptaan jin dan manusia semata-mata hanya untuk mengabdi kepadaNya. Demikian pula bahwa kelahiran manusia di atas muka bumi ini telah diawali dengan perjanjian ketaatan manusia kepada Sang Khaliq.
Niat yang baik membuahkan sifat jujur, teguh dalam pendirian, ikhlas, sederhana. Sifat yang baik akan membuahkan sikap yang berani, tegas, bertanggung jawab, cerdas,  disiplin, peduli, toleransi, dan terbuka.
Sikap yang baik seperti inilah yang dapat melahirkan tujuan seperti mendengar dan melaksanakan suara rakyat, memimpin dengan memberi keteladanan, dan pengerahan kekuasaan negara untuk mengelolah kekayaan negara dengan baik demi kesejahteraan rakyat.
Niat, sifat, sikap dan tujuan ini pula yang seharusnya menjadi inti dari pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih dan penegakan hukum sesuai tema Debat I Presiden RI, pada malam 9 Juni 2014 yang dipublikasi oleh sejumlah TV Nasional sehingga disaksikan oleh warga seantero negeri.

Keteladanan
Urgensi keteladanan adalah sebagai kewajiban moral dan sebuah pendekatan atau strategi. Pada pelajaran pengantar ilmu administrasi dan manajemen, dijelaskan bahwa administrasi terdiri dari unsur statis dan dinamis, unsur statis adalah organisasi sedangkan unsur dinamis adalah manajemen. Inti dari manajemen adalah kepemimpinan, inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan, inti dari pengambilan keputusan adalah keteladanan.
Dalam salah satu ayat Al Qur’an, dinyatakan bahwa sungguhnya pada diri Rasulullah terdapat suri teladan yang baik. Para nabi dan rasul lainnya pun, strategi pengajarannya antara lain adalah dengan banyak memberikan keteladanan.  
Dalam tradisi dan khasanah nilai budaya lokal Bugis maupun Luwu di Sulawesi Selatan pun mengajarkan tentang keteladan, seperti anjuran untuk memerintahkan atau melarang untuk melakukan sesuatu, namun yang memerintahkan telah terlebih dahulu melaksanakannya.
Pada filosofi dasar dunia pendidikan nasional dikenal ungkapan ingngarso sung tulodo, ing madio mangun karso, tut wuri handayani. Artinya di depan memberi teladan, di tengah menyemangati, dan di belakang memberi motivasi atau dorongan. Demikian pula peribahasa yang lazim dipahami yaitu “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari“.
Dalam konsepsi dan teori birokrasi, birokrasi dipahami sebagai organisasi besar dengan struktur yang tegas dan dengan pembagian tugas yang jelas. Sifat birokrasi cenderung kaku dan bekerja secara instruksional, dengan sifat ini, maka keteladan pemimpin dalam birokrasi akan memberi warna yang tegas pada birokrasi. 

SDM yang Baik
Agar  birokrasi sebagai organisasi besar yang mengatur banyak kepentingan berkerja baik dan maksimal, maka perlu diisi dengan sumber daya manusia (SDM). Dalam ilmu manajemen dikenal ungkapan “The gun behind the man, not the man behind the gun”.  Maka struktur birokrasi yang bersusun dan berlapis seyogyanya diisi dengan SDM yang baik. Selanjutnya persona dari SDM yang baik akan menjadi teladan yang baik pula di level manapun pada struktur di birokrasi.
Dalam pengantar ilmu hukum, sekiranya ada pilihan dalam penegakan hukum, antara pilihan sistem yang baik namun manusia buruk, atau sistem yang buruk tapi manusia yang baik, sebaiknya memilih pilihan kedua.

Sistem yang Baik dan Hasil yang Baik
Organisasi birokrasi yang besar dengan urusan yang banyak akan  bekerja maksimal  dengan SDM yang baik dilengkapi dengan sistem yang baik pula. Sistem yang baik akan melengkapi kekurangan pada SDM dan kesinambungannya. Sistem ini meliputi rekrutmen, penempatan dengan prinsip “The right man on the right job place” dan pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment). Kombinasi antara SDM dan sistem yang baik inilah yang lebih menjamin keberhasilan reformasi birokrasi yang penyembuh penyakit kronisnya di Indonesia saat ini yaitu nepotisme, kolusi dan korupsi (NKK).
Manusia wajib berikhtiar, Allah SWT yang pada akhirnya menentukan segalalanya, namun janji-Nya. Keburukan dan kebaikan sebesar zarrah pun akan dibalasNya. Wallahu a'lam bissawab. (*)
read more...

Friday, June 13, 2014

Mengintip Kelihaian Sepesialis Curnik Tangakapan Kapolres; Berbekal 'Baca-baca', Sudah 3 Kali Kabur dari Sel

Sudarmin

Mengintip Kelihaian Sepesialis Curnik Tangakapan Kapolres
Berbekal 'Baca-baca', Sudah 3 Kali Kabur dari Sel

Pelaku tindak pidana kejahatan selalu akrab dengan baca-baca alias ilmu sihir, yang dipercaya mampu membantu dalam menjalankan aksi kejahatannya. Namun seperti apa kesaktian pelaku spesialis pencurian barang elekronik (curnik), Sudarmin, yang ditangkap langsung Kapolres Palopo? Berikut pengakuan pelaku.

Laporan: Rahmat Pratama

Bagi spesialis curnik ini, tak ada artinya kunci atau gembok bagi dia. Pelaku yang mengaku berasal dari Bone ini, mempunyai 'baca-baca' pembuka gembok dan ilmu menghilang. Berbekal itulah, dia sudah tiga kali berhasil kabur dari dalam sel tahanan polisi.
Satu kali di Bulukumba, di Masamba, dan di sel Polsek Wara Utara. Dia kabur tanpa diketahui polisi yang jaga saat itu. Namun sayangnya, dia tak mampu menghilang saat beraksi di rumah warga di Jalan Durian Kota Palopo. Sehingga dia dikejar Kapolres dan berhasil dibekuk. Saat ini dia mendapat penjagaan ekstra ketat dari polisi, karena ditakutkan kembali 'cili' dari sel tahanan Mapolres Palopo.
Sesaat setelah ditangkap, 'baca-baca' Sudarmin terbukti saat disuruh melepas borgol di tangannya. Saat diminta membuktikan ilmu gaibnya, dia hanya meniup tiga kali borgol yang dipakaikan, seketika itu borgol yang dikenakannya lepas.
Dari pengakuannya, dia melarikan diri dari sel saat ada polisi penjaga sel yang sudah tidak dia sukai kelakuannya. Saat polisi yang tak disuka itulah, dia melarikan diri. Dia sengaja agar polisi ini mendapat hukuman dari atasannya.
Dari hasil keterangan yang dihimpun Palopo Pos, Sudarmin melarikan diri ketika sudah larut malam. Saat para tahanan tengah tertidur pulas. Sehingga Sudarmin bisa melancarkan ilmu sihirnya tanpa diketahui orang lain, karena apabila ilmu sihir Sudarmin diketahui orang lain, maka ilmu sihirnya tidak akan jadi.
Begitupun jika ada orang yang sering iseng terhadapnya, dan dia tersinggung, dia akan kabur. Pelaku ini juga dikenal sebagai sosok pendiam dan tidak menyukai keramaian.
Untuk diketahui, Selasa 10 Juni 2014, sekira pukul 05:30 wita di Jalan Durian Kota Palopo, Sudarmin tertangkap Kapolres Palopo, AKBP M Guntur SIK, yang saat itu ingin kembali melancarkan aksi pencurian di sebuah rumah di Jalan Durian.
Karena merasa kaget ketika memasuki rumah tersebut, lantaran ilmu sihir yang digunakan Sudarmin memiliki pantangan. Rumah tersebut ada pantangan dari ilmu sihirnya. Diduga rumah tersebut telah dipasangi 'baca-baca' penjaga rumah, sehingga Sudarmin ketahuan saat ingin melancarkan aksinya. (*)
read more...

Saturday, June 07, 2014

Pentingnya Solidaritas Muslim

Oleh: Ibrahim Halim, S.Pd.I
* Dosen STIE Muhammadiyah Palopo

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.
Dalam Hadis shahih, disebutkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam (saw) bersabda, “Perumpamaan kaum mukminin dalam hal kecintaan, rahmat, dan perasaan di antara mereka adalah bagai satu jasad. Kalau salah satu bagian darinya merintih kesakitan, maka seluruh bagian jasad akan ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam”.
Dalam hadis lainnya Rasulullah saw, bersabda, “muslim yang satu dengan muslim yang lainnya seperti sebuah bangunan, saling menguatkan satu dengan yang lainnya,” sabdanya sambil menjalinkan jari-jemari beliau.
Dalam hadis yang lainnya, Rasulullah saw, juga bersabda, “barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya muslim, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya”.
Hadis-hadis dan dalil-dalil lainnya dari Alqur’an dan Assunnah, menunjukkan pentingnya solidaritas sesama muslim. Hendaknya setiap muslim senantiasa berusaha memperhatikan dan peduli dengan keadaan muslim yang lainnya di manapun ia berada.
Hakekat dan inti dari solidaritas islami adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, saling menjamin, saling berlemah lembut, saling menasehati dalam hal kebenaran, dan bersabar atasnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang mana ia memerlukan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Setiap individu manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga diperlukan kerjasama untuk saling melengkapi.
Allah ta’ala berfirman,
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS Al-Ma’idah: 2)
Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan hambaNya untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan serta memperingatkan dari kerjasama dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.
Ayat ini bersifat umum, baik dalam perkara-perkara duniawi maupun akhirat. Tidak diragukan lagi hal ini, termasuk kewajiban seorang muslim yang paling penting, baik secara individu maupun kelompok. Dengan hal itulah kebaikan akan tercapai bagi kaum muslimin, agama menjadi tegak, problematika-problematika teratasi, dan barisan mereka menjadi kokoh untuk menghadapi musuh-musuh mereka. Dengan itulah tercapai kebaikan di dunia dan akhirat.
Termasuk wujud dari solidaritas islami adalah beramar ma’ruf nahi munkar, berdakwah ilallah, dan memberi petunjuk manusia pada sebab-sebab kebahagiaan di dunia dan akhirat. Termasuk di dalamnya juga, membimbing orang-orang yang terbatas pengetahuan agamanya, menolong orang-orang yang dizolimi, dan mencegah orang-orang yang zolim atas yang lainnya.
Kondisi umat Islam hari ini, menuntut kita untuk senantiasa bahu-membahu saling menolong sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Sebagian membantu dengan hartanya, sebagian dengan tenaganya, sebagian dengan ilmu dan pikiran yang ia miliki. Sekecil apapun kontribusi kita bagi kaum muslimin, Allah swt pasti membalasnya, Allah berfirman,
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS Saba’: 39)
Dalam ayat lain, Allah swt  juga berfirman, Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasannya) di sisi Allah, sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya. (QS Al Muzammil: 20)
Termasuk solidaritas Islami adalah menjaga persatuan di antara kaum muslimin dan melakukan perbaikan di antara kaum muslimin yang berselisih. Allah berfirman,
Orang-orang beriman itu, sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu, dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujurat: 10)
Dia ta’ala juga berfirman, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu. dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang  yang beriman (QS al Anfal: 1)
Jelas bahwa kaum muslimin seluruhnya saudara satu dengan yang lainnya, meskipun berbeda-beda warna kulit dan bahasa mereka. Meskipun kampung dan Negara-negara mereka terpencar, Islam telah menyatukan mereka diatas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah berfirman, dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Al Imran: 103)
Untuk itu, Islam melarang hal-hal yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan diantara kaum muslimin, seperti saling mencurigai, saling memata-matai, saling bersu’udzan, dan lainnya.
Sungguh indah wasiat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam,  “Jangan kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy, jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya, karenanya jangan dia menzhaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta kepadanya, dan jangan merendahkannya. Ketakwaan itu di sini -beliau menunjuk ke dadanya dan beliau mengucapkannya tiga kali. Cukuplah seorang muslim dikatakan jelek akhlaknya jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim diharamkan mengganggu darah, harta, dan kehormatan muslim lainnya.”
Semoga Allah menjadikan kita dan kaum muslimin seluruhnya, sebagai orang-orang yang saling bersaudara, saling mencintai dan menyayangi, serta saling menasehati dalam kebaikan dan ketaqwaan.
Semoga Allah menjadikan kita dan kaum muslimin semuanya menjadi orang-orang yang berpegang teguh dengan KitabNya dan Sunnah nabiNya, karena hanya dengan hal itulah persatuan kaum muslimin diatas kebenaran akan tercapai. Dan akhirnya hanya kepada Allahlah kita menyerahkan seluruh urusan kita, Dialah yang Maha Mampu atas segala sesuatu.
Allah berfirman, walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Anfal: 63).
Semoga bermanfaat, Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulallah saw serta keluarga dan sahabatnya. (*)
read more...